Halaman

27 November 2015

Karena Bahagia Itu Sederhana

Seorang direktur sebuah perusahaan, kaya raya, tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Kemudian seorang Ustadz mengajak sang direktur untuk ikut ke sebuah panti asuhan di Jakarta agar hatinya merasa bahagia dan tentram. Sang direktur menuruti saran Ustadz, namun setelah selesai acara, hatinya tetap masih belum merasa bahagia. Ia bergumam, "Ustadz bohong, katanya kalo ke panti asuhan hati bisa bahagia."
Ia pun berniat pulang, lalu melangkah menuju ke arah mobilnya dengan lesu. Tapi baru saja ia melangkah kedekat pintu panti asuhan, tiba-tiba seorang gadis kecil menarik tangannya.
"Om....mau pulang ya?", "Iya" jawab sang direktur sambil tersenyum.
"Om...boleh gak Nanda minta sesuatu ke Om?" Tanya anak kecil yang bernama Nanda itu. "Boleh, apa?"
"Tapi....Nanda takut gak boleh sama Om..."
Sang direktur tersenyum. Ia orang kaya, apa yang tidak bisa dibelikannya?! Apalagi untuk anak yatim piatu yang manis ini, pastilah permintaannya ia penuhi.
"Memangnya Nanda mau minta apa?" Tanya sang direktur sambil berjongkok dan memegang bahu Nanda.
"Om....Nanda minta...Nanda pengen manggil Ayah ke Om, boleh???"
Sang direktur tercengang. Tenggorokannya terasa tersumbat. Sebuah permintaan yang tidak pernah diduganya. Ternyata bukan boneka yang diminta Nanda, bukan juga uang, hanya sebuah sebutan 'Ayah'....tanpa terasa hatinya bergetar.
"Boleh"...Nanda boleh panggil Ayah ke Om."
"Terimakasih...Ayaaah, kapan Ayah datang lagi? Nanda boleh minta lagi ke Ayah?"
"Boleh sayang, Nanda mau minta apa?"
"Nanda minta, kalo Ayah datang lagi kesini, bawa fotonya Ayah ya..., Nanda mau simpan dikamar Nanda. Kalo Nanda kangen sama Ayah, Nanda bisa liat foto Ayah."
Sang direktur mengangguk. Dengan berlinang airmata sang direktur memeluk Nanda dan berkata, "Besok Ayah datang lagi kesini, Ayah akan bawa foto Ayah. Dan Ayah akan sering kesini ketemu sama Nanda."
Hati sang direktur sangat bahagia. Ya, ia benar-benar merasakan kebahagiaan itu sekarang.

Ingatlah, bahwa bahagia itu bukan saat kita bisa memiliki segalanya. Melainkan saat kita bisa memberi apa yang kita miliki untuk orang lain, meski hanya sebuah ungkapan KATA.

Semoga bermanfaat dan kita bisa mengambil palajaran dari kisah diatas.

Salam silaturahmi.

Repost dari chat Whatsapp kakak saya

16 Oktober 2015

Kita bukan siapa-siapa

Nu'man bin Tsabit yg dikenal dgn sebutan Abu Hanifah, atau populer disebut IMAM HANAFI, pernah berpapasan dgn anak kecil yg berjalan mengenakan sepatu kayu (terompah kayu).

Sang imam berkata : "Hati-hati nak dgn sepatu kayumu itu, Jangan sampai kau tergelincir."

Bocah ini pun tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas perhatian Abu Hanifah.

"Bolehkah saya tahu namamu Tuan ?" tanya si bocah.

"Nu'man namaku", Jawab sang imam."

Jadi, Tuan lah yg selama ini terkenal dg gelar al-imam al-a'dhom (Imam Agung) itu ... ??" Tanya si BOCAH.

"Bukan aku yg memberi gelar itu, Masyarakatlah yg berprasangka baik dan memberi gelar itu kepadaku."

"Wahai Imam, hati2 dgn gelarmu. Jangan sampai Tuan tergelincir ke neraka karena gelar ...! Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. Tapi gelarmu itu dapat menjerumuskan-mu ke dalam api yg kekal jk kesombongan dan keangkuhan menyertainya."

Ulama besar yg diikuti banyak umat Islam itupun tersungkur menangis ....

Imam Abu Hanifah bersyukur. Siapa sangka, peringatan datang dari lidah seorang bocah.

Betapa banyak manusia tertipu karena jabatan, tertipu karena kedudukan, tertipu karena gelar, tertipu karena kemaqoman, tertipu karena Harta yg berlimpah, tertipu krn status sosial ...

Jangan sampai kita tergelincir ... jadi angkuh dan sombong karena gelar, jabatan, status sosial dan kebesaran di dunia.

PEPATAH MENGATAKAN :

"SEPASANG TANGAN YG MENARIKMU KALA TERJATUH LEBIH HARUS KAU PERCAYAI DARIPADA SERIBU TANGAN YG MENYAMBUTMU KALA TIBA DI PUNCAK KESUKSESAN."

PS: cerita ini saya peroleh dari broadcast grup, sehingga sumbernya menjadi tidak jelas. Terima kasih untuk siapa pun yang memberikan kisah ini.

Kisah Suami Istri

Sepasang suami istri sedang makan malam bersama di rumah. Mereka adalah pengantin yang baru menikah 2 bulan. Di tengah makan malam mereka, sang istri membuka pembicaraan..

Istri : “suamiku sayang, bolehkah aku melakukan usul?”.
Suami : “boleh istriku sayang, silahkan!!”.
Istri : “saya ingin kita menulis kekurangan pasangan kita masing2 di kertas kosong..agar kita bisa saling intropeksi diri. tapi janji, tidak ada yang boleh tersingung. bagaimana sayang”.
Suami : “baik istriku, insya Allah..” sambil tersenyum manis

Sang istri kemudian pergi mengambil 2 lembar kertas kosong dan pulpen. Lima belas menit kemudian…

Istri : “sayang saya sudah selesai menulisnya.. apakah engkau juga sudah selesai?”.
Suami : “iya , saya juga sudah selesai!”.
Istri : “baiklah, sekarang tukar kertas kita masing2. Jangan ada yang dibuka dulu. Nanti dibaca secara terpisah setelah saya membereskan makan malam ini!”.
Suami : “iya sayang!” sambil kecup istri

Si istri mulai membereskan makan malam dan suami lantas pergi ke kamar tidur. Beberapa saat kemudian istri kirim sms kepada suami..
“suamiku, sekarang saya sudah selesai. Silahkan buka kertasnya dan baca tulisannya di kamar. saya akan membacanya di dapur ”

Sang suami langsung membuka kertas dan membacanya. Setiap membaca tulisan mengenai kekurangannya, air matanya tidak bisa dibendung, mengalir di setiap sudut matanya. Karena ternyata begitu banyak kekurangan pada dirinya. Sementara itu, di dapur sang istri juga membuka kertas.

Tak lama kemudian sang istri menghampiri suami ke kamar ..

Istri : “bagaimana suamiku, engkau telah membacanya?”
Suami : “sudah istriku, maafkan aku yang tidak bisa sempurna mendampingimu.. maafkan aku,” air matanya semakin deras mengalir

Istri : “iya suamiku, tapi mengapa engkau tidak menulis apapun dikertas itu? padahal aku telah menulis segala kekuranganmu..”

Suami : “wahai istriku tercinta, tahukah engkau? aku mencintaimu apa adanya.. sehingga aku melihat kekuranganmu adalah kelebihanmu dan aku tahu Allah menciptakan setiap manusia dengan berbagai kekurangannya, untuk itu aku sebagai suamimu akan menjadi pelengkap untuk menutupi kekurangan istriku.. aku mencintaimu karena Allah wahai istriku”. sambil menangis dan berbisik lirih di telinga sang istri

Sang istri pun tak sanggup menahan tangis mendengar ucapan dari sang suami yang begitu sangat mencintainya.

Salam silaturahmi.

PS:
Kisah ini saya teruskan dari Whatsspp kakak saya di hari ulang tahun istri saya pada tanggal 16 Oktober 2015. Terima Kasih A.

04 Agustus 2015

Scary Story

Iseng jalan-jalan ke EOC Forum, saya mentok di forum yang Supranatural & Misteri. Di satu Thread, saya baca berulang-ulang sampai akhirnya saya pusing sendiri. Karena ceritanya bikin mikir walaupun akhirnya jadi menebak maknanya.


Cerita 1
Beberapa hari yang lalu, aku diajak temanku untuk makan malam dirumahnya. Hal yang menurutku aneh adalah, baru-baru ini ia terlibat pada sebuah ajaran agama yang aneh. Sesampainya aku disana, dia menyuguhiku dengan berbagai macam daging, tetapi ia tidak memberitahuku daging apa itu. Itu sedikit membuatku ragu. Saya mengira bahwa itu adalah daging manusia, tetapi setelah aku memakannya, aku langsung menyadari bahwa itu bukanlah daging manusia.

Cerita 2
Pada suatu malam isteriku diserang oleh seoarang perampok ketika aku sedang dalam perjalanan pulang sehabis lelah bekerja. Isteriku menusuk perampok tersebut dengan pisau yang sedang dibawanya dan membunuhnya. Setelah menyelidiki kasus penusukan tersebut, Polisi menyatakan bahwa itu adalah perlindungan diri yang dilakukan oleh wanita tersebut. Ketika aku akan menjemputnya dari kantor polisi, dia mengatakan, “Ketika aku mendengar bel pintu kupikir itu adalah kamu, tetapi ternyata adalah perampok bertopeng yang langsung masuk segera setelah aku membuka pintu!” sambil memeluknya dengan erat, aku mengatakan “Kau pasti sangat ketakutan, paling tidak sekarang kau aman.

Cerita 3
Aku sangat ketakutan semalam, setelah aku membaca cerita yang sangat menakutkan pada suatu website. Yang lebih parah lagi aku sendirian di rumah karena orang tuaku pergi ke luar kota. Jadi, Aku menyalakan lampu di kamarku dan pada seluruh koridor yang menuntunku menuju kamar mandi, itu membuatku merasa lebih baik. Satu-satunya hal yang menakutkanku adalah ketika aku selesai mandi dan kembali. Aku menyalakan lampu kamarku, dan pada saat bersamaan seekor kucing melompat ke atap rumahku dan membuat suara gaduh di dekat jendela kamarku. Hal itu membuatku terkaget-kaget.

Cerita 4
Beberapa hari yang lalu pacarku mengirimkanku e-mail dengan sebuah video sebagai lampirannya. Ketika ku tonton video tersebut, aku dibuat takut. Video tersebut menayangkan bagaimana pacarku melakukan bunuh diri, diawali dengan dia mengikatkan tali di sekitar lehernya dan melompat dari kursi. Mengapa pacarku mengirim sesuatu yang aneh seperti itu?? Upacara pemakamannya diselenggarakan besok, tetapi karena alasan tertentu aku tidak mau hadir, tapi aku sangat menyesali kepergiannya.

Cerita 5
Aku telah bebas dari penjara minggu lalu. Sebelumnya, aku telah membunuh empat orang, dan aku juga telah menyesali peerbuatanku. Alasan mereka membebaskanku adalah karena mereka mengatakan bahwa aku telah sembuh. Ayah dan Ibuku tidak bekerja, mereka menghabiskan waktunya duduk di ruang keluarga di rumah. Kakak perempuanku berdiam diri di kamarnya sambil mendengarkan radio. Dia sudah berhenti kuliah. Sebelum aku masuk penjara, aku selalu bermain bersama adik laki-lakiku setiap waktu. Sekarang ia hanya tidur di depan televise. Tak seorangpun dalam keluargaku bicara kepadaku lagi. Aku merasa kesepian. Aku harus membuat makanan sendiri dan mulai mencari pekerjaan.

Cerita 6
Belajar untuk menjadi seorang dokter benar-benar memerlukan kerja keras, tetapi aku mendapatkan nilai sempurna pada tes otopsi pada hari Jum’at lalu. Tetapi semua itu berkat bantuan dari teman sekamar saya. Aku berharap dapat berterimakasih kepadanya, tetapi dia sudah tidak bersama kami lagi. RIP Jacob.

Cerita 7
Pada akhir perang di Irak, seorang tentara Amerika menelpon kedua orang tuanya di kampung halamannya. “Hai Ayah dan Ibu” kata tentara tersebut. “Mereka akan mengirimku pulang dalam beberapa hari. Ketika aku pulang, maukan kalian mengurusku hanya untuk beberapa saat saja?” Orang tuanya merasa sangat senang mendengar berita bahwa anaknya akan pulang ke rumah. “Tentu saja!” balas ayahnya. “Kau bisa tinggal bersama kami selama yang kamu mau”. Lalu anaknya berkata “Salah satu temanku tidak memiliki tempat tinggal untuk dituju, dan apakah Ayah dan Ibu keberatan jika ia ikut tinggal bersama kita sebentar saja?”. “Tidak apa, temanmu selalu kami sambut dengan baik untuk tinggal di rumah” kata Ibunya. “Tetapi ada yang harus kalian ketahui” kata anaknya. “Temanku itu habis menginjak lading ranjau saat kami berperang. Dia kehilangan kedua tangan dan kakinya.” Setelah berdiam cukup lama Ibunya mengatakan “Baiklah, tidak apa-apa jika hanya beberapa hari, tetapi sangat merepotkan untuk mengurus orang cacat. Itu akan menjadi beban bagi kami. Mungkin akan lebih baik jika kau dapat menemukan rumah sakit untuk sekumpulan veteran perang.” Mendengar hal tersebut, tanpa basa-basi si anak langsung menutup telponnya. Keesokan harinya, orang tuanya mendapat telepon dari komandan pasukan anaknya. Dengan sangat menyesal ia mengatakan bahwa anaknya bunuh diri. Mendengar kabar tersebut, orang tuanya kecewa. Beberapa hari kemudian, mayat anaknya dipulangkan ke Amerika menuju rumah orang tuanya. Ketika orang tua anak tersebut membuka peti matinya, mereka langsung menjadi sangat sedih dan menangis tersedu-sedu.

Cerita 8
Akhir-akhir ini aku mendapati bahwa anakku memiliki kemampuan aneh. Ia memiliki kebiasaan mengacungkan jarinya pada wajah seseorang sewaktu-waktu. Suamiku dan aku menyadari bahwa, jika anakku mengacungkan jarinya pada wajah seseorang seperti itu, berarti orang tersebut akan meninggal tiga hari kemudian. Tahun lalu ia mengacungkan jarinya pada kakeknya, dan pada tiga hari kemudian kakeknya meninggal karena serangan jantung. Beberapa bulan yang lalu, dia mengacungkan jarinya pada aktris terkenal yang ada di majalah. Tiga hari kemudian aktris tersebut meninggal dalam kecelakaan mobil. Hari ini, ketika aku akan menyalakan televisi, anakku mengacungkan jarinya tepat kearah layar. Ketika kunyalakan televisinya, terlihat di layar bahwa Presiden sedang menyampaikan pidatonya. Aku tidak percaya bahwa Presiden akan meninggal pada tiga hari kedepan, tetapi prediksi anakku memang tidak pernah meleset.

Cerita 9
Pada suatu malam aku diajak oleh kedua temanku untuk berburu hantu di sebuah rumah tua dimana dulunya pernah terjadi pembunuhan. “Aku dengar si pembunuh menjagal orang-orang ini” kata salah satu temanku. “Pasti arwah mereka benar-benar marah” “Ya, aku dengar ini adalah pembantaian massal” sahut temanku yang lain. “Rupanya, si pembunuh mencongkel mata sang suami dan membacok sang istri dengan pisau yang besar. Kemudian dia mencekik anak-anaknya hingga tewas.”. “Apakah kalian benar-benar serius?” tanyaku, “atau kalian hanya menakut-nakutiku saja? Kalian tau betapa takutnya aku terhadap hantu.” Pintu depan pun kami buka, kami berjalan sambil berpegangan tangan karena di dalam sana gelap total dan kami hanya berbekal satu lampu senter. Kami menelusuri ruang tamu dan dapur, kemudian turun ke ruang bawah tanah dimana pembunuhan keji tersebut terjadi. Kami masih bisa melihat dengan jelas darah bercipratan di tembok. Tempat ini memang benar-benar mengerikan, tapi kami tidak melihat satupun kejanggalan atau sesuatu yang aneh. Pada saat keluar dari ruang bawah tanah, aku bertanya kepada temanku. “Aku tidak melihat satupun hal yang aneh, bagaimana dengan kalian?” “Aku tidak” “Aku juga tidak” “Akupun tidak melihat apapun” Jadi memang benar-benar tidak ada hantu, aku merasa lega.

Cerita 10
Aku dan isteriku menghabiskan liburan panjang kami untuk berlibur ke Inggris. Suatu perjalanan panjang yang harus kami tempuh dari New York untuk menuju ke London. Kami menginap di suatu hotel di pinggiran kota untuk melepas lelah usai perjalanan. Pada malam harinya di saat kami tidur,kami terbangun oleh suara bising dari luar. Aku melihat ke luar jendela dan mendapati bahwa banyak polisi diluar sana. Mereka berteriak kepadaku bahwa telah terjadi sebuah perampokan dan pembunuhan pada lantai dua. Aku menginap di lantai tiga, dan melihat polisi telah memblokade lift dan tangga. Si pembunuh terjebak dan tidak akan bisa turun ataupun naik ke lantai atas, jadi kami tidak berada dalam bahaya. Aku dan istriku akan kembali tidur. Aku berharap polisi dapat menangkap pembunuh tersebut.

Cerita 11
Seorang gadis bernama Lily bercerita kepada teman-temannya kalau dia memiliki rahasia gelap yang telah ia sembunyikan selama bertahun-tahun. Orang tuanya telah dibunuh ketika ia berusia 15 tahun. Ia mengatakan bahwa kakak laki-lakinya menggila dan dan menusuk Ayah dan Ibunya hingga tewas. Teman-temannya terkejut mendengar cerita menyedihkan dari Lily tersebut. “Aku turut prihatin mendengarnya” kata salah satu temannya. “Lalu apa yang terjadi pada kakakmu?” “Dia langsung dibekuk polisi” kata Lily. “Setelah melalui persidangan, pada akhirnya kakakku dijatuhi hukuman atas pembunuhan dan akan segera di eksekusi mati. Kau tidak akan percaya betapa sulitnya itu. Aku menjalani hidup dengan penuh kesedihan. Aku tidak bisa makan dan tidur, dan segera ingin melupakan kenanganku yang kelam tersebut. Hingga pada akhirnya aku mengalami depresi berat yang benar-benar membuatku gila , bahkan amnesia yang memerlukan waktuku bertahun-tahun untuk pulih dan bisa menjalani hidup serti biasa lagi” “Apakah kamu pernah menceritakan kisah ini pada orang lain sebelumnya?” Tanya temannya. “Tidak pernah” sahut Lily. “Aku mulai bertanya-tanya, tapi hal tersebut tidak pernah terjawab. Saat aku menemui kakakku sebelum eksekusi matinya, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia tidak pernah menjelaskan mengapa dia membunuh Ayah dan Ibu kita. Dia hanya memandangku dengan senyuman ketika eksekusi matinya dimulai.” “Mungkin ada cara untukmu bisa mengetahui semua itu” kata salah satu temannya. “Terserah padamu untuk mengikutinya atau tidak, tapi aku kenal dengan seorang peramal . Dia bisa berkomunikasi dengan arwah, dan mungkin bisa membantumumencari jawaban tersebut.” Beberapa hari kemudian, Lily memutuskan untuk menemui sang peramal yang disarankan oleh temannya itu, dan berkonsultasi mengenai masa lalunya. Sang peramal mematikan lampunya, menyalakan lilin dan duduk dikursinya sambil menundukkan kepalanya, dan mulai masuk ke alam bawah sadarnya. “Sekarang tanyakan padaku apapun yang kau inginkan” bisik sang peramal. Lily lantas menanyakan “Apa yang membuat kakakku kehilangan akalnya?.” Dengan suara lirih sang peramal menjawab “Sebenarnya kakak laki-lakimu itu tidak pernah gila. Dia sepenuhnya sadar.” “Lantas apa yang menyebabkan kakakku membunuh kedua orang tuaku?” Tanya Lily. “Kakakmu sebenarnya hanya bertanggung jawab atas kematian satu orang.” Jawab sang peramal. TIba-tiba Lily menyadari semua itu. Dia lalu meneteskan air mata dan mulai menangis tersedu-sedu.

Cerita 12
Aku hidup di Osaka, Jepang dan sering menggunakan kereta bawah tanah untuk pergi bekerja pada pagi hari. Pada suatu hari, ketika aku sedang menunggu kereta, aku memperhatikan seorang pengemis berdiri pada sudut stasiun, bergumam pada dirinya sendiri ketika orang-orang melintas di depannya. Dia menggenggam sebuah mangkok sambil mengharap belas kasihan orang lain. Seorang wanita gendut melintas didepannya dan dengan jelas bisa kudengar pengemis itu mengatakan “Babi.” Wow, aku berpikir pada diriku sendiri. Pengemis ini mengejek orang dan masih mengharap belas kasihan dari mereka?. Kemudian seorang karyawan berbaju rapi melintas didepannya, dan pengemis itu mengatakan “Manusia.” Manusia? Aku tidak bisa membantahnya, jelas-jelas dia adalah manusia. Keesokan harinya, aku tiba di stasiun lebih awal, dan memutuskan untuk berdiri didekat pengemis itu, dan mendengarkan gumaman anehnya. Lalu seorang pria kurus berjalan didepannya dan pengemis itu berkata “Sapi” Sapi? Pikirku. Orang ini terlalu kurus untuk disebut sapi. Dia lebih terlihat seperti ayam bagiku. Beberapa menit kemudian, seorang pria gendut melintas dan pengemis mengatakan, “Kentang” Kentang? Aku mengira dia akan memanggil orang-orang gendut “Babi” Pada hari itu, saat bekerja, aku tidak dapat berhenti memikirkan tentang pengemis itu dan kata-katanya yang membingungkan. Mungkin dia memiliki kemampuan aneh, pikirku. Aku menyelidiki tentang pengemis itu berkali-kali, saya sering mendengar dia memanggil orang-orang dengan “Ikan” atau “Kambing” atau “Jagung” atau “Tomat”. Suatu hari rasa ingin tauku sudah tidak tertahankan lagi, dan aku memutuskan untuk menanyakan langsung padanya. Aku mencoba untuk melintas didepannya, dia melihat ke arahku dan mengatakan “Roti.” Aku meberikan recehan pada mangkuknya dan menanyakannya apakah ia memiliki semacam kemampuan fisik. Pengemis itu tersenyum dan mengatakan, “Ya, memang. Aku memiliki kemampuan untuk mengetahui apa yang terakhir orang makan ketika mereka melintas didepanku” Aku tertawa karena aku menyadari bahwa ia benar. Dia mengatakan “Roti”. Hal terakhir yang aku makan saat sarapan sebelum aku berangkat kerja hari ini. Setelah itu pergi dan berhenti untuk mengamatinya lagi

Cerita 13
Malam ini sedang hujan deras sekali. Ketika kami sampai pada suatu tempat, aku menghentikan mobilku di depan sebuah terowongan. Temanku dan aku pernah mendengar rumor dan legenda bahwa terowongan ini berhantu. Mereka mengatakan ketika mengendarai mobil dan melintasi terowongan ini pada malam hari, hal yang aneh akan terjadi. Kami kemari untuk mengetes keberanian kami dan memastikan bahwa rumor tersebut benar. Terowongan ini letakknya sangat terpencil dan tidak banyak kendaraan yang melintas. Suasana angker dan menyeramkan langsung kami rasakan begitu memasuki terowongan ini. Aku menjalankan mobil dengan pelan, berharap sesuatu yang aneh benar-benar terjadi, tetapi ketika kita mencapai ujung terowongan kami tidak melihat sesuatu apapun yang mengerikan. Aku dan temanku kecewa. “Ayo kita melintas lagi,” kataku. Teman-temanku setuju dan aku memutar mobilku saat diujung terowongan. Sekali lagi, kita tidak mengalami hal yang aneh. Aku memutar mobilku di dalam terowongan beberapa kali setiap kali kami hendak mencapai ujung. Setelah empat atau lima putaran, salah satu temanku berkata, “Lebih baik kita pulang saja teman-teman.” Kupikir dia benar, lama-kelamaan kami menjadi bosan, dan suara hujan yang turun ke atap mobil kami semakin lama semakin mengganggu kami. Akan tetapi ada sesuatu yang aneh dengan nada bicara temanku tersebut. Tepat sebelum kami keluar terowongan, kuhentikan mobilku dan melihat kebelakang. Aku menyadari bahwa salah satu temanku tersebut menggigil dan terlihat ketakutan. Teman-temanku yang lain menatapnya dan bertanya “Apa yang salah denganmu? Apakah kamu melihat sesuatu?” Lalu ia berkata “Apa kamu tidak mendengarnya?” “Mendengar apa?” kataku. Setelah terdiam cukup lama, ia mengatakan “Hujan, suara hujan….”

Cerita 14
Pada suatu hari ketika aku berumur 6 tahun, adik perempuanku tidak pernah berhenti menangis, dan itu sangat menggangguku. Jadi aku bunuh adikku dan melempar mayatnya kedalam sumur tua yang sudah tidak ada airnya. Keesokan harinya ketika aku menengok ke dalam sumur tersebut, mayatnya menghilang. Ketika aku berumur 12 tahun. Aku sedang berdebat dengan teman baikku mengenai masalah yang sepele. Dia membuatku marah, jadi kubunuh saja dia dan melempar mayatnya ke dalam sumur tua itu. Keesokan harinya, ketika aku memeriksa sumur tersebut, mayatnya menghilang Ketika aku berumur 17 tahun, pacarku hamil. Dan aku tidak ingin menjadi seorang ayah, jadi kubunah dia dan melempar mayatnya ke dalam sumur. Keesokan harinya ketika aku melihat ke dalam sumur, mayatnya menghilang. Ketika aku berumur 25 tahun, aku bekerja pada sebuah kantor dan boss ku sangat kasar terhadapku. Aku sudah tidak tahan lagi, jadi kubunuh dia dan melempar mayatnya ke dalam sumur.. keesokan harinya, mayatnya menghilang. Ketika aku berumur 34 tahun, Ibuku sakit dan berbaring di tempat tidur sepanjang waktu. Aku tidak mau mengurusnya, jadi kubunuh Ibuku dan melempar mayatnya ke dalam sumur. Keesokan harinya ketika aku melihat ke dalam sumur, mayatnya masih berada disana. Aku selalu memeriksa ke dalam sumur itu setiap hari tetapi mayat ibuku tidak pernah menghilang.

Cerita 15
Aku benar-benar merindukan kakak perempuanku. Aku berumur 8 tahun dan kakakku 12 tahun. Aku hidup dalam keluarga yang sangat miskin, aku dan kakakku selalu mengenakan baju yang sama setiap harinya dan teman-teman sekolah kami selalu mengejek kami setiap waktu. Tahun lalu kakakku melarikan diri dari rumah. Walaupun kami selalu berbagi tempat tidur, dia tidak pernah mengatakan padaku bahwa ia akan melarikan diri. Jika aku mengetahuinya, aku mungkin akan memintanya untuk membawaku pergi bersamanya. Ketika ku bangun pada pagi harinya, ibuku mengatakan padaku bahwa kakakku menghilang. Orang tuaku telah mencarinya dimanapun namun tidak berhasil ditemukan. Tidak lama setelah itu, Ibuku mengatakan padaku bahwa ia menang lotre. Ayahku mengatakan bahwa ia menemukan tiket itu di tempat pembuangan sampah. Ketika aku melihat semua uang yang ada di dalam koper, aku berpikir bahwa semua masalah kemiskinan yang kami hadapi akan berakhir. Ternyata aku salah, orang tuaku sesegera mungkin pergi ke pasar swalayan, Ayahku membeli mobil baru dan sebuah televise yang besar. Ibuku membeli pakaian baru dan banyak perhiasan. Akan tetapi mereka tidak membelikan aku apapun. “Apa yang terjadi ketika semua uang habis?” tanyaku kepada mereka. “Tidak perlu cemas,” sahut Ibuku. “Kami masih memilikimu. Aku rasa mereka benar-benar masih menyayangiku bukan?

Cerita 16
aku adalah seorang mahasiswa di sebuah PTN di kota S di pulau jawa. aku berasal dari keluarga dari kelompok suku pedalaman yang masih menjaga adat istiadat kami, bahkan beberapa keluarga dari suku kami masih melakukan semacam ritual mistik. beruntung orang tua ku masih memikirkan masalah pendidikan anaknya sehingga aku bisa sampai di bangku kuliah. aku jauh dari orang tua, sehingga aku harus belajar untuk hidup hemat. aku memilih untuk tinggal di rumah kos yang sederhana, bahkan tanpa jendela di tiap kamarnya, hanya ada pintu dengan sedikit celah di bawahnya. rumah kos ku berada di tengah-tengah antara rumah besar dengan tembok tinggi di kiri dan kanan kos ku. dengan 4 buah kamar, dan sebuah kamar mandi, hanya sebuah lorong seukuran satu jalan sepeda motor yang menjadi tengah-tengah kos ku. kos ku berbentuk persegi dengan masing-masing 2 kamar di kanan dan kiri lorong, saling berhadapan. kamar ku berada di sisi sebelah kanan dari pintu masuk. kamar di depan ku dihuni oleh mahasiswa semester atas yang jarang kuliah, dia suka minum-minuman keras setiap hari. kamar di sebelah ku dihuni oleh seorang kutu buku. dia berpakaian sangat rapi setiap hari, dengan rambut yang selalu klinis, dia sering pulang pergi membawa banyak buku layaknya seorang kutu buku. di depan kamar si kutu buka merupakan kamar kosong. kata ibu kos kamar itu tidak boleh dipakai, dan sekarang menjadi gudang untuk menyimpan peralatan berkebun, suami ibu kos ku memang suka berkebun. untuk meringankan harga sewa kos, aku tinggal berdua dengan teman yang aku kenal di kampus, namanya Putra. Putra adalah mahasiswa semester 2 sama seperti ku, tapi dia tidak terlalu suka bicara, dia lebih banyak diam dan membaca/menulis artikel di depan laptopnya. akhir-akhir ini dia sering sekali browsing-browsing tentang penyimpangan perilaku pada manusia. pagi itu awal bulan, sekaligus awal semester. aku berangkat kuliah dengan sangat bersemangat. siangnya, ketika aku sedang berada di kampus, ibu kos menelepon ku, mengabarkan bahwa Putra telah meninggal di dalam kamar kos kami. dengan darah berceceran dimana-mana. dia ditemukan dengan lubang besar di bagian dada-nya, ya! jantungnya telah diambil! "tidak mungkin! aku yakin aku sudah mengunci pintu saat aku berangkat tadi pagi" dalam hati ku heran. secepatnya aku langsung pulang ke kos. di depan kos telah ramai sekali dengan warga, aku sampai tidak bisa masuk ke dalam. tiba-tiba si mahasiswa pemabuk menunjuk ke arah ku dan berteriak.. "diaa..!! itu dia..!! dia pembunuhnya!!! awaaasss... dia orang gilaa!!!" teriaknya dengan badan bergetar. aku hanya bisa terdiam terpaku di depan warga yang menatapku dengan dingin.

Cerita 17
Aku adalah seorang pemuda yang suka bertualang terutama kepada kejadian-kejadian misteri.Suatu hari aku mendengar bahwa sering terjadi orang hilang di sebuah desa.Aku pun berencana mengunjungi desa itu dan menjawab rasa penasaranku.Di jalan aku bertemu seorang pemuda yang mempunyai tujuan yang sama.Singkat cerita kita melakukan perjalanan bersama.Sewaktu akan mendekati desa panggilan alam menyuruhku untuk berhenti dan menyuruh si pemuda untuk berjalan dulu. 30 menit berjalan aku sampai di desa tersebut.Di desa aku tidak melihat sesuatupun yang aneh.Penduduk desa terlihat beraktifitas seperti biasa tanpa ada rasa takut.Rasa penasaranku berlanjut sehingga aku memutuskan untuk mencari kepala desa.Rumah kepala desa terlihat ramai, kelihatannya mungkin ada hajatan.Setelah mengutarakan maksud kedatanganku kepala desa menyambutku setelah disuruh menunggu kira2 satu jam lamanya.Ternyata aku datang di hari yang tepat.Kepala desa yang ternyata seorang perempuan mengatakan akan mengadakan sebuah festival dan merayakannya dengan makan2.Akupun diajak makan bersama penduduk.Sungguh lezat sekali makanan ini dan kepala desa menjawab bahwa makanan ini spesial.Selesai makan aku menceritakan tentang kisah orang hilang yang sering terjadi di desa ini.Kepala desa menyanggahnya bahwa tidak pernah ada orang hilang di desa ini. Ketika akan berbalik pulang aku teringat pemuda yang berjalan bersamaku.Aku bertanya kepada salah satu penduduk mengenai adakah orang yang berkunjung kesini sebelum aku.Dia hanya menjawab tidak,hanya gembala saja yang masuk.Rupanya dia tersesat di jalan, sungguh sayang sekali dia tidak berkunjung ke rumah kepala desa dan mengikuti festival tersebut.

Cerita 18
namaku scott, orang irlandia. sekarang adalah salah satu masa paling bahagia bagiku karena bocah pedesaan sepertiku bisa diterima di perusahaan petroleum besar. untuk training, aku akan dikirim ke houston, negara bagian texas, amerika serikat. disana aku akan mengikuti pendidikan selama 2 minggu. aku tiba di sana tanggal 30 november 2010. ada yang menarik perhatianku di apartemen tempat tinggalku di sana. Lisa, tetangga sebelah di apartemen ini. orangnya cantik, dan kelihatannya baik. baru 1 hari kemudian aku berani berkenalan dengannya dan mengajak jalan. dari situ aku tau kalau dia ternyata kurang bisa bergaul, agak tertutup, dan hampir tak punya teman. tapi untungnya dia masih mau kuajak jalan, dan makan makan. dalam sehari saja hubungan kami semakin akrab. tanpa sadar, rasanya aku mulai jatuh cinta. tanggal 4 desember aku harus dikirim ke florida, dan aku kembali ke houston tanggal 7 desember. sekembalinya aku, yang kucari adalah lisa. tapi aneh, tak ada jawaban dari kamarnya sewaktu kupanggil. tak seperti biasanya. pikiranku masih belum kemana-mana. 2 hari tak dapat kabar dari lisa, akupun gundah. kutanyakan pada resepsionis apakah lisa sudah pindah ketika aku pergi ke florida. aku kaget bukan kepalang sewaktu dapat jawaban bahwa lisa sudah meninggal. aku tak tau harus berkata apa. pada sang resepsionis, yang kutanyakan hanya dimana dia dikuburkan. akupun segera kesana setelah diberi alamatnya. akupun menemukan batu nisannya. dari situ tergambar jelas kalau dia memang bukan orang yang punya banyak kerabat. yang ada di batu nisan hanya nama dan tanggal kematiannya, "RIP. Lisa Adkins. Died : 05-12-2010". Dia meninggal hanya satu hari setelah kepergianku ke florida. setelah meletakkan setangkai bunga di kuburnya, akupun kembali ke apartemenku

Cerita 19
Aku Kowalvski, psikiater dari Rusia. Kali ini aku mendapat klien anak-anak, sungguh aneh memang jika aku memiliki klien bocah kecil seperti ini. Terlebih lagi dia datang sendiri ke rumahku. Sungguh aneh memang, tapi aku bisa mengatasi itu... "Siapa namamu?" tanyaku. "Redt" jawabnya singkat. Dia menjawabku, ya dia menjawab pertanyaanku tanpa tunggu waktu. "Kenapa kau pergi dari rumah?" "Aku tidak menyukai mereka" "Mereka? Siapa mereka?" "Orang-orang di rumahku" "Apakah kau mendapat tekanan dari orang di rumahmu?" "Kadang" "Lalu apa yang membuatmu pergi dari rumah?" "Mereka tidak memperhatikanku sebagai anak, tuan." Betapa malangnya anak ini, anak kisaran 6 tahun ini datang ke rumahku, sendirian tanpa orang-tuanya. "Baiklah Redt, aku akan mengantar kau ke rumahmu" "Kenapa kau ingin mengantarku?" "Kau seorang anak kecil, Redt ! Orang tuamu pasti akan mencarimu !" "Mereka sudah melupakanku sepenuhnya, mereka tidak akan ingat apa yang telah mereka lakukan kepadaku" "Ayolah, kita kembali ke rumahmu" "Baik jika kau memaksa, tuan. Aku akan mengantarmu kepada mereka" Aku mengantar Redt ke rumahnya, diperjalanan Redt menceritakan betapa kejam orang tuanya dalam mendidik dirinya. Redt sudah tidak tahan, makanya dia pergi dari rumah. Tapi kenapa dia harus ke rumahku? "Ini rumahku" Redt mengacungkan jari ke arah rumahnya. Kamipun masuk ke dalam. Ada yang aneh di dinding, dinding itu bertuliskan "Mark and Marie was here" "Apa maksud tulisan ini Redt? "Itu kenang-kenangan dari orang tuaku" Jawabnya sambil tersenyum "Mana orang tuamu? Aku ingin membicarakan hal ini baik-baik kepada orang tuamu" "Mereka sedang pergi, aku akan mengantarkanmu ke mereka"

Cerita 20
Aku sangat bahagia. Bagaimana tidak, pacarku, Nae akan datang ke rumahku ketika rumahku sedang kosong. Sekitar satu jam lagi Nae akan datang, Nae mendesah ketika di telfon "aku segera ke sana, aku akan memakai dress berwarna hitam agar kau semakin bergairah!". Nafsu liarku sudah di ujung batas. *ting-tong* Suara bel memecahkan kesunyian di rumahku, segera kubuka pintu, ternyata Nae yang kutunggu-tunggu telah datang, wajahnya yang cantik tidak berubah. Ada sedikit keganjilan pada Nae, tapi aku mengabaikannya karna sudah tak sabar bercinta dengan Nae. Segera kubawa Nae ke kamarku, tanpa basa-basi segera kulakukan adegan seperti di film-film dewasa. 30 menit kami bercinta, kami lelah dan beristirahat sejenak. Kusuguhkan secangkir teh. Sambil menyuguhkan, setengah melamun, aku baru menyadari keganjilan pada Nae, semenjak datang, Nae tidak berbicara sepatah kata pun. Tanpa sadar aku menumpahkan teh itu ke dress Nae. "Maaf Nae, dressmu jadi kelihatan sangat kotor, noda itu sangat terlihat". Aku menyadari ada yang ganjil dengan perkataanku, aku mendadak lemas dan jatuh pingsan.