Teman, saya sampaikan kisah yang terjadi pada hari ke-2 lebaran (21 September 2009).
Saya menjadi saksi kecelakaan tol di pintu keluar Rest Area KM.68 Tol Jakarta-Merak.
Kondisi mobil yang hancur, korban yang terluka parah, menggugah saya.
Masih terbayang jelas dalam ingatan ini...
bagaimana saya menggendong keluar anak satu tahun yang sudah berdarah kepala dan mulutnya...
bagaimana saya bertakbir memeluk anak itu saat ia batuk dan bernafas kembali...
bagaimana saya memanggil orang-orang untuk menggulingkan mobil yang menindih anak perempuan itu...
bagaimana saya dan kakak saya menariknya dari jepitan mobil dan menggendongnya keluar...
bagaimana ibu-ibu itu berteriak memanggil anaknya yang belum sadar...
Saat petugas patroli bisa mengatur suasana...
saat petugas ambulan sudah datang...
saat mobil derek mengangkat mobil itu...
saya bimbing ibu itu menuju ambulan sambil mengucapkan istigfar...
Saya tidak dapat membayangkan jika terjadi pada dan keluarga saya...
Jika saya melihat anak dan istri saya terluka, atau mereka melihat saya terluka...
Ya Allah, hamba hanya umat-Mu yang lemah, yang masih sering mementingkan duniawi daripada akhirat...
Engkau Maha Berkehendak, Engkau mempunyai rahasia.
Setelah kejadian itu, saya ingin memeluk istri dan anak saya.
Ingin menyayanginya lebih dari apapun...
Tapi, semua ini hanya duniawi...
Semuanya milik-Mu Ya Allah, hamba hanya bisa berserah diri.
Bunda Uvi, Alif dan Chacha... Ayah sayang kalian.
6 komentar:
Sebuah pernyataan ayah terhadap keluarga yang tulus, kawan :-)
Thanks for sharing.
hiks...hiks...
bagus.
well.....
saya pernah mengalami kecelakaan di tol cikampek dolo..
mobil kami sampai terguling ke jalur sebelah
kalo gasalah itu tahun 2002
fiuh...bnar2 pengalaman yang gag akan aku lupa
terlebih, di sana ada ibu saya. whew...betapa khawatinya saya dengan keadaan ibu kala itu
Alhamdulillah semua selamad
membuat saya lebih menghargai 'hidup'
selalu ada hikmah dibalik tiap kejadian asal kita mau berfikir.. we love you too ayah yudhi.. (cozy)
Sebuah pengalaman yang tidak semua orang bisa mengalaminya dan semoga bisa diambil hikmah yang baek dari semuanya.... Amin..
renungan yang sangat dalam, jadi pengen nelpon lagi ke kampung.
so many thanks, God Bless.
Posting Komentar