Halaman

09 Oktober 2009

Burung Gereja

Di halaman depan sebuah rumah, seorang pemuda sedang duduk membaca koran di samping bapaknya yang sudah tua. Bapak itu memperhatikan seekor burung gereja yang bertengger di pucuk pohon.


Seraya melihat ke arah burung, bapak itu bertanya, "Apa itu?"
Pemuda tersebut menurunkan koran dan melihat yang dimaksud bapaknya, lalu menjawab, "Itu burung gereja". Lalu ia melanjutkan membaca koran.

Bapak itu mengangguk, namun tidak lama berselang, bapak itu bertanya lagi kepada anaknya, "Apa itu ?"
Pemuda itu meletakkan korannya dan menghela nafas,
"Sudah ku bilang Pak, itu burung gereja" ujarnya lalu kembali membaca koran.

Tidak lama berselang, burung gereja itu terbang ke atas mereka. Bapak itu mengikuti arah terbang burung gereja itu sampai turun kembali ke tanah.
kembali bapak itu bertanya, "Apa itu ?"

Dengan gusar pemuda itu menutup korannya dan menjawab pertanyaan bapaknya,
"Burung gereja, Pak. Burung gereja. B-U-R-U-N-G G-E-R-E-J-A! ".
Pemuda itu melihat bapaknya dengan perasaan kesal.

Kembali bapak itu mengangguk, kemudian bertanya lagi "Apa itu ?"
Pemuda itu tak dapat menahan kekesalannya dan berkata,
"Mengapa kau lakukan ini, Pak? Sudah kukatakan beberapa kali, itu burung gereja. Tak bisa kah bapak mengerti ?"

Seketika terpancar kesedihan di wajah bapaknya. Ia mengambil nafas panjang, lalu bangkit dari kursi taman.
Pemuda itu bertanya, "Bapak mau kemana?"
Dengan isyarat tangan, bapak itu meminta anaknya menunggu. Kemudian, ia menuju ke dalam rumah.
Sementara itu, dikesendiriannya, pemuda itu termenung memandang burung gereja.

Tak beberapa lama, bapak itu kembali dengan membawa sebuah buku tua bersampul kulit yang sudah lusuh. Setelah dibuka dan menemukan halaman yang dicari, ia mengambil tangan anaknya untuk menerima buku itu.
"Bacalah", pinta bapak itu.
Diterimanya buku itu dari tangan bapaknya dengan keheranan, namun pemuda itu tetap membacanya.
"Baca yang keras", pinta bapak itu sambil memejamkan matanya.

Perlahan-lahan, pemuda itu membaca,
Hari ini anakku yang bungsu beberapa hari yang lalu berusia tiga tahun.
Ia duduk bersamaku di bangku halaman,
sementara ada burung gereja di depan kami.

Anakku bertanya 21 kali kepadaku apa itu.
Dan saya menjelaskannya 21 kali pula bahwa itu burung gereja.
Saya memeluknya setiap kali ia bertanya pertanyaan yang sama
lagi dan lagi...
Saya tidak marah, karena saya rasakan ini adalah bentuk kepolosannya.
Bapak itu tersenyum dan mengangguk-angguk.
Pemuda itu berhenti membaca, dan menutup buku, ia terdiam.
Kemudian ia memeluk bapaknya dan mencium keningnya.

-----
Teman, terkadang kita tidak sabar apabila dihadapkan masalah yang terus datang apalagi jika masalah itu berulang-ulang.
Bukalah mata hati kita, tanyalah pada diri kita masing-masing, apa yang bisa engkau ambil dari kisah di atas?

Mohon komentarnya. Terima kasih, teman.


13 komentar:

Aris Sunawar mengatakan...

renungan yang dalam ditengah malam
moga2 bisa jadi pedoman nich dikala lagi banyak masalah (worship)

Anonim mengatakan...

waduh.. dulu pernah ngalamin juga hal begini sama alm opa tercinta, tapi dia memberikan jawaban atas kekesalan ogut dengan sabar dan beneran ogut nangis pada saat mendengar penjelasannya.. Kejadian sekitar 20 tahun lalu seakan hadir lagi sekarang.. Thx yah Yudh yang telah berbagi cerita indah.. (cry)

Unknown mengatakan...

@Aris (a.k.a montoq) amin (worship)
@Audi (a.k.a blogkedua). Maaf kalau mengingatkan kisah sedih.
Semoga bisa dijadikan pelajaran buat kita semua

ipied mengatakan...

wohhhh ini tulisanmu sendiri wohhhhhh mantap pak! heheheh menyentuh! :) boleh aku repost gak?

indah banget habisnya :) pengin rasanya kubagi di ngerumpi. bolehkah?

Unknown mengatakan...

@Ipied, silahkan berbagi.
Sebenarnya ini bukan tulisan saya, tapi saya hanya mencoba menyentuh hati kita semua.

dhodie mengatakan...

ini diambil dari video You Tube "What is That" ya om? IMO, kalau ditambahkan video di akhir tulisan justru lebih mengena loh hehehe..

Yep, memang scene ini bagus sekali untuk mengingatkan kita untuk menyayangi orang tua kita :-).. Makasih udah berbagi :-D

Unknown mengatakan...

@dhodie: yup, langsung dibuat setelah lihat videonya. iya yah, kenapa gak diembed yah?

amri mengatakan...

mantaaaaaaaaap.. merinding gw

eskopidantipi mengatakan...

hiks.... jadi kangen rumah..

Anonim mengatakan...

saia baru aja nelpon ke kampung, trus blogwalking dan nyampe di sini. Renungan malam, dalam. Big thanks.

Anonim mengatakan...

*baru baca semua komentar*
Embed videonya, kalo sempat :-)
Trus saia ijin kopas ke milis ya, thanks

alfendr mengatakan...

ajibbb

cailieearney mengatakan...

The Best Casino Games | Dr. MD
We 경주 출장샵 recommend all casino games at one 광명 출장샵 time! We've got 구미 출장샵 the most reputable gambling 삼척 출장안마 sites with a lot 구미 출장마사지 to choose from and a great variety to play! We