Halaman

31 Juli 2009

Hari Ke-32, Asma ke-32: Al-Haliim

Al-Haliim
Maha Penyantun (The Forbearing On)
"... Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun" (Q.S. Al-Baqarah[2]:235)

Al-Haliim mempunyai arti Maha Penyantun. Allah SWT senantiasa menyayangi dan menyantuni hamba-Nya.

30 Juli 2009

Hari Ke-31, Asma ke-31: Al-Khobiir

Al-Khobiir
Maha Mengetahui / Maha Waspada (The All-Aware)
"Dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui" (Q.S. Al-An'am[6]:18)

Allah SWT mempunyai nama Al-Khobiir yang berarti Maha Mengetahui. Allah SWT mengetahui setiap apa yang kita kerjakan, baik dan buruk, terlihat orang lain atau tidak. Allah SWT tetap mengawasi perilaku makhluk-Nya. Oleh karena itu, kita jangan berbohong, karena Allah pasti mengetahui kebohongan itu.

Nabi Yusuf AS deberikan karunia wajah yang sangat tampan sehingga membuat Zulaikha, ibu angkatnya menyukai Nabi Yusuf AS. Ketampanan Nabi Yusuf AS membuat Zulaikha tergoda oleh bisikan setan. Zulaikha mulai berusaha menarik perhatian Nabi Yusuf AS. Nabi Yusuf AS menyadari bahwa ibu angkatnya itu telah tergoda bisikan setan.

"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan", kata Nabi Yusuf AS tegas menolak Zulaikha untuk berbuat buruk.

"Ingatlah, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang diperbuat hamba-Nya", kata Nabi Yusuf AS.

Melihat sikap Nabi Yusuf AS seperti itu, Zulaikha amat marah. Nabi Yusuf AS lari ke luar kamar. Zulaikha mengejarnya dan menarik bajunya dari belakang hingga sobek. Karena peristiwa itu, Nabi Yusuf AS difitnah Zulaikha dan masuk penjara.

Nabi Yusuf AS justru bersyukur berada dalam penjara. Karena itu, ia bisa menghindari Zulaikha. Nabi Yusuf AS yakin Allah SWT akan selalu mengetahui perbuatan makhluk-Nya seperti salah satu nama-Nya, Al-Khobiir yang berarti Maha Mengetahui.

29 Juli 2009

Hari Ke-30, Asma ke-30: Al-Lathiif

Al-Lathiif
Maha Lembut (The Subtle One)
"... sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana" (Q.S. Yusuf[12]:100)

Terhadap orang lain, kita harus bersikap lembut dan sopan. Kepada yang lebih muda, kita wajib menyayanginya dan kepada yang lebih tua, kita wajib menghormatinya. Sebagaimana nama yang dimiliki Allah SWT, Al-Lathiif yang artinya Maha Lembut.

28 Juli 2009

Hari Ke-29, Asma ke-29: Al-'Adl

Al-'Adl
Maha Adil (The Just / The Equitable)
"Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Qur'an) sebagai kalimat yang benar dan adil... " (Q.S. Al-An'am[6]:115)

Allah SWT Maha Adil terhadap setiap hamba-Nya. Semua balasan pahala yang diberikan Allah SWT ,sesuai dengan apa yang telah diperbuat hamba-Nya di dunia. Dengan demikian, Allah SWT memiliki nama Al-'Adl.

Dikisahkan pada suatu malam, Khalifah Umar Bin Khathab sedang berkeliling untuk melihat keadaan rakyatnya. Dia mendengar tangisan anak-anak dari sebuah rumah gubuk. Setelah diperhatikan, ibu anak itu sedang memasak sesuatu, namun masakannya tidak matang-matang sehingga anaknya tertidur dalam kelaparan.

Kemudian, Khalifah Umar Bin Khathab mengucapkan salam dan meminta izin untuk masuk. Wanita itu tidak tahu bahwa tamunya adalah Khalifah Umar Bin Khathab.

"Mengapa anakmu menangis, bu?", tanya Khalifah Umar Bin Khathab.

"Dia menangis karena sudah beberapa hari tidak makan, Tuan. Begitu pula dengan saya", jawab ibu itu.

"Lalu apa yang engkau masak dari tadi?" tanya Khalifah Umar Bin Khathab penasaran.

"Jika anak saya menangis karena lapar, saya akan berpura-pura memasak dengan memasukkan beberapa butir batu ke dalam periuk. Melihat saya memasak, maka anak saya akan diam sebentar dan megira saya memasak sesuatu.", jelas ibu itu kepada Khalifah Umar Bin Khathab.

"Mengapa engkau tidak mendatangi Khalifah dan menceritakan hal ini, Bu?" tanya Khalifah Umar Bin Khathab.

"Beliau Khalifah yang tidak mempedulikan rakyatnya, percuma saya mendatangi beliau. Mana mau beliau menerima saya", jawab ibu itu.
 
Mendengar jawaban tersebut, Khalifah Umar Bin Khathab tak kuasa menahan sedihnya. Kemudian Khalifah Umar Bin Khathab berpamitan keluar. Beliau menuju Baitul Mal dan mengambil beberapa karung gandum.

Dalam perjalanan menuju rumah ibu tersebut, sahabat berkata kepada beliau "Wahai Khalifah, berikan karung itu, biar aku yang memanggulnya untukmu". Khalifah Umar Bin Khathab berhenti dan bertanya pada sahabatnya, "Apakah engkau mau memanggul dosa-dosaku di akhirat nanti?".

Sesampainya di rumah ibu tersebut, Khalifah Umar Bin Khathab meminta izin untuk memasak sendiri gandum tersebut dan menghidangkan kepada mereka. Ibu dan anak itu senang sekali, dan memakan bubur gandum tersebut dengan lahapnya.

Khalifah Umar Bin Khathab telah berbuat adil dan menjalankan tugasnya sebagai pemimpin dengan baik. Ia bersedia melayani rakyatnya yang sedang kesusahan karena takut Allah SWT akan menghukumnya karena membiarkan rakyatnya kesusahan.

27 Juli 2009

Hari Ke-28, Asma ke-28: Al-Hakam

Al-Hakam
Maha Menilai / Menetapkan Hukum (The Judge)
"Katakanlah, 'Sesungguhnya aku (berada) di atas hujah yang nyata (Al-Qur'an) dari Tuhanku sedang kamu mendustakannya. Bukanlah wewenangku (untuk menurunkan azab) yang kamu tuntut untuk disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang paling baik'." (Q.S. Al-An'am[6]:57)

Kehidupan kita diatur oleh hukum dan aturan. Coba bayangkan jika semua di dunia ini tidak ada peraturannya, tentu akan kacau balau, bukan? Semua orang akan berbuat bebas sesuka mereka. Sebagi umat Islam, hukum yang harus kita utamakan adalah hukum Allah SWT yang bersumber dari Al-Quran dan hadits. Allah SWT berhak untuk membuat hukum dan peraturan bagi makhluk ciptaan-Nya. Oleh karena itu, Allah SWT memiliki nama Al-Hakam.

26 Juli 2009

Hari Ke-27, Asma ke-27: Al-Bashiir

Al-Bashiir
Maha Melihat (The All-Seeing)
"Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang ke luar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan" (Q.S. Al-Hadid[57]:4)

Di mana pun kita bersembunyi, bahkan dalam ruangan gelap sekali pun, Allah SWT akan tetap melihat kita. Pandangan Allah SWT tak terbatas tempat dan waktu. Oleh karena itu, Allah SWT memiliki nama Al-Bashiir yang artinya Maha Melihat.

25 Juli 2009

Hari Ke-26, Asma ke-26: As-Samii'

As-Samii'
Maha Mendengar (The All-Hearing)
"(Ingatlah) ketika istri Imran berkata, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, anak yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar itu) dariku. Sesungguhnya, Engkau-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui'." (Q.S. Ali-Imran[3]:35)

Jika kita berbicara pelan-pelan atau berbisik, atau pun berbicara dalam hati, Allah tetap akan mendengarnya. Sebab Allah SWT Maha Mendengar segalanya sesuai dengan Namanya As-Samii'.

24 Juli 2009

Hari Ke-25, Asma ke-25: Al-Mudzill

Al-Mudzill
Maha Menyesatkan / Menghinakan (The Dishonor / The Humuliator)
"Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina" (Q.S. Al-Mujadilah[58]:20)

Allah SWT akan menghinakan hamba-Nya yang melanggar peraturan dan perintah-Nya. Oleh karena itu, Allah memiliki nama Al-Mudzill.
Dalam kitab Taurat, Allah SWT menentukan hari sabtu sebagai hari berkumpul dan beribadahnya Bani Israil. Pada hari itu, Bani Israil dilarang untuk mencari ikan. Suatu hari, Allah SWT menguji mereka dengan banyaknya ikan di laut pada hari sabtu.
Akhirnya, mereka tergoda untuk menangkap ikan-ikan tersebut, dan melanggar larangan Allah SWT. Karena pelanggaran ini, Allah SWT mengutuk mereka menjadi kera yang hina. Mereka yang menjadi kera bersembunyi di rumah masing-masing karena malu. Sampai akhirnya, mereka meninggal dalam keadaan hina.
Oleh karena itu, kita tidak boleh melanggar larangan Allah SWT yang telah ditetapkan-Nya. Allah Maha Kuasa untuk menghukum kita dengan hal yang lebih hina Allah memiliki nama Al-Muddziil, yaitu Maha Menginakan.

23 Juli 2009

Hari Ke-24, Asma ke-24: Al-Mu'izz

Al-Mu'izz
Maha Membeningkan / Memuliakan (The Honorer / The Bestower of Honors)
"Katakanlah, 'Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau memuliakan orang yang Engkau Kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu'." (Q.S. Ali-Imran[3]:26)

Jika Allah SWT berkehendak, Dia akan memuliakan hamba-Nya. jika kita ingin dimuliakan Allah SWT maka perbanyaklah beribadah dan beramal saleh.
Nabi Ayyub AS adalah cicit Nabi Ibrahim AS. Ia tinggal di Syiria. Keluarga Nabi Ayyub sangat kaya dan dermawan. Malaikat selalu memuji kemuliaan Nabi Ayyub AS. Iblis sangat kesal dengan kedermawanan Nabi Ayyub itu. 
Pada suatu hari, para malaikat memuji kebaikan Nabi Ayyub AS. Iblis yang mendengar pembicaraan para malaikat, bertekad untuk membuat hina Nabi Ayyub AS. Tipu daya pun mulai dilancarkan. Iblis membakar seluruh harta benda Nabi Ayyub AS hingga ia jatuh miskin. Iblis sangat senang karena usahanya berhasil. Namun, dugaan iblis meleset. Nabi Ayyub AS sangat sabar dan tegar meskipun kehilangan hartanya. Kemudian, anak-anak Nabi Ayyub AS meninggal satu per satu. Hanya Rahmah, istrinya yang setia menemaninya. Lagi-lagi, Nabi Ayyub AS tetap bersabar. Iblis semakin geram melihat kesabaran dan ketegaran Nabi Ayyub AS.
Kemudian, suatu hari, Nabi Ayyub AS menderita sakit kulit yang menjijikan. Semua saudara dan tetangga menjauhinya. Nabi Ayyub AS dikucilkan, tetapi ia tetap sabar menghadapinya. Akhirnya, dengan kasih sayang Allah SWT yang MAha Memuliakan hamban-Nya yang bersabar, Nabi Ayyub AS bisa sembuh dari penyakitnya.

22 Juli 2009

Hari Ke-23, Asma ke-23: Ar-Roofi'

Ar-Roofi'
Maha Mengangkat / Meninggikan (The Exalter)
"Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Q.S. Al-An'am[6]:165)

Nama Allah SWT yang berarti Maha Mengangkat / Meninggikan disebut Ar-Roofi'. Jika kita selalu mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, Allah SWT akan meninggikan derajat kita di antara hamba-hamba-Nya.


21 Juli 2009

Hari Ke-22, Asma ke-22: Al-Khoofidh

Al-Khoofidh
Maha Merendahkan (The Abaser)
"(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain)" (Q.S. Al-Waqi'ah[56]:3)

Allah SWT mempunyai nama Al-Khoofidh, artinya Maha Merendahkan. Jika hamba-Nya sombong dan ingkar kepada Allah SWT, dengan mudah Allah SWT akan merendahkan hamba-Nya.

20 Juli 2009

Hari Ke-21, Asma ke-21: Al-Baasith

Al-Baasith
Maha Memperluas / Melapangkan (The Expander / The Reliever)
"Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)" (Q.S. Al-Ra'ad[13]:26)

Sifat Allah Al-Baasith ini berlawanan dengan sifat Al-Qoobidh. Al-Baasith artinya Maha Melapangkan. Jika Allah sayang kepada hamba-Nya, Dia Maha Berkehendak untuk mempermudah dan melapangkan urusan hamba-Nya itu.


19 Juli 2009

Hari Ke-20, Asma ke-20: Al-Qoobidh

Al-Qoobidh
Maha Mengendali / Menahan / Menyempitkan (The Constrictor)
"Siapakah yangmau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah) maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan" (Q.S. Al-Baqarah[2]:245)

Allah SWT yang berkehendak untuk meluaskan sesuatu, dan berkehendak pula untuk meyempitkan segala sesuatu.

18 Juli 2009

Hari Ke-19, Asma ke-19: Al-'Aliim

Al-'Aliim
Maha Mengetahui (The All Knowing)
"... Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (Q.S. Yusuf[12]:6)

Allah SWT Maha Mengetahui segala hal yang terjadi di alam semesta ini. Oleh karena itu, Allah SWT mempunyai sifat Al-'Aliim. Di mana pun kita bersembunyi, Allah SWT Maha Mengetahui keberadaan kita. Begitupun ketika berbohong. Allah SWT meminta hambanya untuk belajar, karena masih banyak kejadian di alam ini yang merupakan ilmu dari Allah SWT masih menjadi misteri bagi manusia.

17 Juli 2009

Hari Ke-18, Asma ke-18: Al-Fattah

Al-Fattaah
Maha Membuka (The Opener)
"Katakanlah, 'Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui." (Q.S. Sa'ba[34]:26)

Allah SWT Yang Membolak-balik hati manusia. Oleh karena itu, Allah SWT mempunyai nama Al-Fattaah, Maha Pembuka (Hati). Jika Allah SWT berkehendak, seorang penjahat akan dibukakan hatinya untuk bertaubat.


16 Juli 2009

Hari Ke-17, Asma ke-17: Ar-Rozzaq

Ar-Rozzaaq
Maha Penabur Rezeki (The Provider / The Sustainer)
"Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi Rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh" (Q.S. Adz-Dzariat[51]:58)

Allah SWT selalu memberi kita rezeki dan kenikmatan di dunia ini. Semua yang kita miliki adalah pemberian dan dari Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus bersyukur dan tidak boleh pelit kepada sesama. Kita tidak perlu khawatir harta kita habis, karena sesungguhnya Allah SWT Maha Pemberi Rezeki. Terutama bagi mereka yang mau menolong orang yang tidak mampu.

15 Juli 2009

Hari Ke-16, Asma ke-16: Al-Wahhab

Al-Wahhaab
Maha Penganugerah / Maha Pemberi (The Bestower / The Giver Of All)
"(Mereka berdoa), 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)'." (Q.S. Ali-Imran[3]:8)

Allah SWT Maha Pemberi sesuai dengan nama-Nya, Al-Wahhaab. Allah SWT telah memberikan mata kepada kita untuk melihat. Memberikan telinga untuk mendengar. Memberikan mulut untuk berbicara, dan pemberian lainnya yang tidak terhitung. Semua itu harus kita syukuri.

14 Juli 2009

Hari Ke-15, Asma ke-15: Al-Qohhaar

Al-Qohhaar
Maha Pengunjuk Kekuatan (The Subduer)
"... Katakanlah, 'Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa" (Q.S. Al-Ra'ad[13]:16)

Allah SWT Maha Berkehendak dan Menunjukkan Kekuasaan kepada setiap makhluk-Nya. Oleh karena itu, Allah SWT mempunyai nama Al-Qohhaar yang berarti Penunjuk Kekuasaan.

13 Juli 2009

Hari Ke-14, Asma ke-14: Al-Ghoffar

Al-Ghoffar
Maha Pengampun (The Forgiver)
"Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar" (Q.S. Thaha[20]:82)

Allah SWT Maha Pengampun dosa-dosa manusia. Allah SWT melindungi kita dari kehinaan di dunia, dan menjauhkan kita dari azab di akhirat. Meskipun demikian, Allah SWT juga selalu membuka pintu ampunan bagi hamba-hamba-Nya yang berbuat dosa jika kita mau bertaubat dengan sungguh-sungguh.


12 Juli 2009

Hari Ke-13, Asma ke-13: Al-Mushowwir

Al-Mushowwir
Maha Melukis / Membuat Bentuk (The Fashioner / The Shaper of Beauty)
"Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-nama Yang Paling Baik. Bertasbihlah kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Bijaksana" (Q.S. Al-Hasyr[59]:24)

Allah SWT memiliki nama Al-Mushowwir karena Dia Maha Pembuat Segala Sesuatu dalam bentuk yang unik, indah, dan sempurna. Semua yang ada di alam semesta ini mempunyai bentuk dan ciri masing-masing. Bentuk manusia pasti berbeda dengan bentuk tumbuhan, hewanm atau makhluk lainnya. Lebih khususnya, setiap manusia pasti berbeda bentuknya dengan manusia lainnya. Wajah kita, tubuh kita, tidak akan sama persis dengan orang lain. Kalau pun ada yang mirip, tidak akan sama persis.

11 Juli 2009

Hari Ke-12, Asma ke-12: Al-Baari'

Al-Baari'
Maha Menata / Menciptakan dati Tiada (The Evolver / The Maker of Order)
"Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-nama Yang Paling Baik. Bertasbihlah kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Bijaksana" (Q.S. Al-Hasyr[59]:24)

Allah SWT mengatur semua makhluk-Nya dengan sangat serasi dan sempurna. Semua ciptaan Allah SWT saling membutuhkan satu sama lainnya. Semua yang ada di alam semesta ini asalnya tidak ada, Allah-lah Yang Maha Menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada.

10 Juli 2009

Hari Ke-11, Asma ke-11: Al-Khooliq

Al-Khooliq
Maha Pencipta (The Creator)
"Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui" (Q.S. Al-Hijr[15]:86)

Allah SWT menciptakan alam semesta beserta isinya. Selain itu, Allah SWT menentukan keadaan dan rezeki semua makhluk-Nya. Sejak awal hingga akhir, segala sesuatu diciptakan dalam kebaikan. Tidak ada kebetulan yang terjadi di alam semesta ini. Sebelum kita lahir di dunia dan berada di dalam kandungan Ibu. Allah SWT sudah menentukan umur, jodoh, dan rezeki kita. Allah SWT menciptakan kita dengan sangat sempurna. Oleh karena itu kita wajib bersyukur.

Hari Ke-10, Asma ke-10: Al-Mutakabbir

Al-Mutakabbir
Maha Pembesar / Maha Pemilik Keagungan(The Majestic)
"Dia-lah Allah, tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Mensejahterakan, Yang Maha Memelihara Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memliki Segala Keagungan. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan" (Q.S. Al-Hasyr[59]:23)

Allah SWT Maha Pemilik Keagungan. Dia memperlihatkan kebesaran-Nya pada segala peristiwa. Al-Mutakabbir adalah nama yang hanya pantas bagi Allah SWT. Tak ada satu makhluk pun yang berhak mempunyai nama ini.


08 Juli 2009

Hari Ke-9, Asma ke-9: Al-Jabbar

Al-Jabbaar
Maha Perkasa (The Compeller)
"Dia-lah Allah, tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Mensejahterakan, Yang Maha Memelihara Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memliki Segala Keagungan. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan" (Q.S. Al-Hasyr[59]:23)

07 Juli 2009

Hari Ke-8, Asma ke-8: Al-'Aziiz

Al-'Aziiz
Maha Gagah / Maha Kuat (The Mighty & Strong)
"Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Saleh beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa" (Q.S. Hud[11]:66)

Allah SWT Maha Gagah, tak ada satu pun kekuatan yang dapat mengalahkan-Nya. Tak ada kekuatan di alam ini yang mampu menghalangi kehendak-Nya. Walaupun kekuatan Allah SWT mengalahkan segalanya, Dia tidak tergesa-gesa menghukum hamba-Nya yang telah berbuat berbuat dosa.
Mukzizat Nabi Saleh AS
Allah SWT telah melimpahkan kenikmatan kepada Kaum Tsamud dengan memberikan tanah yang subur dan berlimpah hasil alam. Namun mereka ingkar dan durhaka karena lebih memilih menyembah berhala. Mereka juga berbuat kerusakan di muka bumi. Kemudian, Allah SWT mengutus Nabi Saleh AS untuk mengajak mereka menyembah dan beribadat kepada Allah SWT. Namun mereka selalu menentang ajaran Nabi Saleh AS. Mereka pun meminta diperlihatkan mukzizat kenabian Nabi Saleh AS.
Kemudian, Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Saleh AS. Mukjizatnya adalah mengeluarkan seekor unta betima yang besar dari sebuah batu.
Nabi Saleh AS berpesan kepada kaumnya, "Inilah mukjizat dari Tuhanku. Unta ini boleh kalian peras susunya setiap hari. Susunya tidak akan habis-habis. Tetapi, jangan ada yang mengganggunya. Unta ini berhak meminum air di sumur, bergantiaan dengan hewan ternak penduduk. Jika hari ini unta minum, penduduk jangan ada yang mengambil air dari sumur. Keesokan harinya, kalian boleh mengambil air sumur dan unta ini tidak minum air sedikit pun".
Akan tetapi, keberadaan unta yang membawa berkah air susu ini membuat orang-orang kafir menjadi iri kepada Nabi Saleh AS. Mereka merencanakan membunuh unta tersebut. Setelah membunuh unta itu, mereka berencana membunuh Nabi Saleh AS. Namun, sebelum itu terjadi, Allah SWT telah menurunkan azab yang sangat mengerikan berupa petir menggelegar yang membelah angkasa.
Allah SWT telah membuktikan betapa Ia Maha Gagah dengan memberikan hukuman bagi orang yang menentang-Nya. Oleh karena itu, Alah SWT memeiliki nama Al-'Aziiz yang artinya Maha Gagah.

06 Juli 2009

Hari Ke-7, Asma ke-7: Al-Muahimin

Al-Muahimin
Maha Menjaga / Memelihara / Merawat (The Protector / The Guardian)
"Dia-lah Allah, tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Mensejahterakan, Yang Maha Memelihara Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memliki Segala Keagungan. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan" (Q.S. Al-Hasyr[59]:23)

Allah SWT selalu memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan makhluk-makhluk-Nya. Allah SWT juga membimbing makhluk-Nya ke mana pun harus berjalan. Tak ada yang terlewat dari perhatian-Nya, meskipun sekejab. Misalnya, Allah SWT memelihara / merawat mata kita dengan memberikan bulu mata untuk melindunginya dari debu dan kotoran yang akan masuk ke mata kita.

05 Juli 2009

Hari Ke-6, Asma ke-6: Al-Mu'min

Al-Mu'min
Maha Pemberi Keamanan (The Guardian of Faith / The Inspirer of Faith)
"Dia-lah Allah, tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Mensejahterakan, Yang Maha Memelihara Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memliki Segala Keagungan. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan" (Q.S. Al-Hasyr[59]:23)

Allah SWT selalu melindungi orang-orang yang meminta perlindungan dari-Nya. Iman merupakan benteng yang melindungi seseorang dari segala bahaya. Oleh karena itu, tidak akan ada rasa takut di dalam hati orang beriman, kecuali takut kepada Allah SWT.

04 Juli 2009

Hari Ke-5, Asma ke-5: As-Salaam

As-Salaam
Maha Pemberi Keselamatan / Kedamaian (The Source of Peace)
"Dia-lah Allah, tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Mensejahterakan, Yang Maha Memelihara Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memliki Segala Keagungan. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan" (Q.S. Al-Hasyr[59]:23)

As-Salaam artinya Maha Pemberi Keselamatan / Kedamaian. Ya, Allah SWT senantiasa melindungi hamba-Nya dan Maha Pemberi Keselamatan. Oleh karena itu Allah SWT memiliki sifat As-Salaam.

Kisah Rasulullah SAW diselamatkan dari pembunuhan
Suatu hari, Rasulullah SAW dan kaum Muslimin akan berhijrah ke Madinah. Hal tersebut diketahui oleh orang-orang kafir Quraisy sehingga mereka mempunyai rencana jahat kepada Rasulullah SAW. Namun, Allah SWT Yang Maha Pemberi Keselamatan akan selalu melindungi Rasulullah SAW dan pengikutnya. Ketika Rasulullah SAW berada di rumahnya bersama Ali Bin Albi Thalib untuk mempersiapkan keberangkatan ke Madinah, orang-orang kafir Quraisy sudah mengepung rumah beliau. Allah SWT memberikan rasa kantuk yang hebat kepada para kafir Quraisy sehingga mereka pun tertidur.
Sementara itu, Ali Bin Abi Thalib diperintahkan Rasulullah SAW untuk tidur dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Rasulullah keluar dari rumahnya dengan selamat dan melanjutkan perjalanannya ke Madinah. Ketika orang-orang Quraisy terbangun, mereka pun terkejut karena telah tertidur.
Mereka segera menerobos masuk ke dalam rumah Rasulullah SAW untuk menangkap beliau. Namun, mereka mendapati bahwa orang yang sedang tidur di balik selimut itu bukanlah Rasulullah SAW, melainkan Ali Bin Abi Thalib. Mereka baru sadar bahwa Rasulullah SAW telah keluar dan pergi dari rumahnya tanpa sepengetahuan mereka. Akhirnya, mereka pun gagal membunuh Rasulullah SAW.
Dari kisah di atas, Rasulullah SAW telah diselamatkan Allah SWT dari pembunuhan yang direncanakan para kafir Quraisy. Allah SWT-lah Maha Pemberi Keselamatan dan Kesejahteraan bagi Rasulullah dan pengikutnya.

03 Juli 2009

Hari Ke-4, Asma ke-4: Al-Qudduus

Al-Qudduus
Maha Suci (The Holy / The Pure One)

"Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Raja Yang Mahasuci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (Q.S. Al-Jumu’ah [62]:1)

Allah SWT mempunyai sifat yang sangat sempurna, jauh dari segala cacat, kekurangan, kelalaian, dan kesalahan. Oleh karena itu, Allah SWT memiliki nama Al-Qudduus yang artinya Maha Suci. Allah SWT memiliki kesucian yang tidak ada satu pun di alam semesta ini yang menyerupainya.

Kisah Tsabit dan Gadis Suci
Ada seorang bernama Tsabit bin Ibrahim. Ketika ia melewati jalan setapak di samping sebuah kebun, tiba-tiba sebuah apel jatuh dari pohonnya. Tsabit mengambil dan memakannya separuh. Tidak lama, ia menyadari bahwa apel itu bukan miliknya.

Tsabit masuk ke kebun dan menemui seseorang di sana. Ia meminta agar direlakan apel yang telah dimakannya. Namun, tukang kebun itu bukanlah pemiliknya. Pemilik kebun itu tinggal di tempat yang sangat jauh. Setelah mengetahui arah rumah sang pemilik kebun, Tsabit pun memutuskan untuk pergi ke sana.

Sesampainya di rumah pemilik kebun, Tsabit memperkenalkan diri dan memintakan keikhlasan atas apel yang telah dimakannya. Pemilik kebun itu merasa kagum dengan kejujuran Tsabit.
"Aku akan mengikhlaskan apel itu dengan satu syarat. Engkau harus menikahi putriku," kata si pemilik kebun. Tsabit menyetujuinya.
"Akan tetapi, ia buta, tuli, bisu, dan tidak bisa berjalan." Kata si pemilik kebun melanjutkan. Tsabit tak menolaknya. Ia tetap menyetujuinya karena ingin mencari keridhaan Allah SWT.

Setelah menikah, Tsabit menemui istrinya. Ia terkejut karena istrinya tidak seperti yang diceritakan ayahnya. Istrinya adalah seorang yang cantik, tidak buta, tidak tuli, tidak bisu, dan tidak cacat. Melihat keheranan Tsabit, istrinya pun menjelaskan, "Aku buta dari melihat ha-hal yang diharamkan Allah SWT. Aku tuli dari suara-suara yang tidak diridhai Allah SWT. Aku bisu karena hanya menggunakan lidahku untuk berdzikir. Aku cacat karena kaki ini hanya digunakan untuk melangkah ke tempat yang diridhai Allah SWT."

Akhirnya mereka hidup bersama dalam ketaatan pada alah SWT. Mereka dikaruni seorang anak laki-laki yang kemudian menjadi seorang imam, dan terkenal dengan nama Imam Abu Hanifah.
Alah SWT menyukai orang-orang yang selalu menjaga kesucian dirinya untuk mendapatkan ridha-Nya. Oleh karena itu, mari kita selalu menjaga kecusian hati dan perbuatan kita.

02 Juli 2009

Hari Ke-3, Asma ke-3: Al-Maalik

Al-Maalik
Maha Raja (The Sovereign Lord / The Absolute Ruler)
"Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al-Qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah, 'Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan'." (Q.S. Thaha [20]:114)

Allah SWT merajai seluruh alam semesta dengan segala isinya, baik alam nyata maupun gaib. Oleh karena itu, Allah SWT memiliki nama Al-Malik yang artinya Maha Merajai. Allah-lah yang mengatur seluruh kehidupan hingga kematian makhluk-Nya. Allah juga tidak membutuhkan pertolongan siapa pun. Hanya Allah-lah yang mengetahui luas kerajaan-Nya yang meliputi alam semesta ini.

Hari Ke-2, Asma ke-2: Ar-Rohiim

Ar-Rohiim
Maha Penyayang (The Beneficient)
"... Sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha Penyayang" (Q.S. An-Nisa' [4]:16)





Ar-Rohiim merupakan sifat Allah SWT yang berarti Maha Penyayang. Kasih sayang Allah SWT meliputi rahmat-Nya bagi orang-orang beriman, sedangkan orang-orang yang tidak beriman tidak mendapat kasih sayang dari Allah SWT. Allah SWT memberikan sifat penyayang kepada makhluk-Nya, karena Allah SWT juga sangat menyayangi hamba-Nya yang beriman.