Halaman

28 Juli 2009

Hari Ke-29, Asma ke-29: Al-'Adl

Al-'Adl
Maha Adil (The Just / The Equitable)
"Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Qur'an) sebagai kalimat yang benar dan adil... " (Q.S. Al-An'am[6]:115)

Allah SWT Maha Adil terhadap setiap hamba-Nya. Semua balasan pahala yang diberikan Allah SWT ,sesuai dengan apa yang telah diperbuat hamba-Nya di dunia. Dengan demikian, Allah SWT memiliki nama Al-'Adl.

Dikisahkan pada suatu malam, Khalifah Umar Bin Khathab sedang berkeliling untuk melihat keadaan rakyatnya. Dia mendengar tangisan anak-anak dari sebuah rumah gubuk. Setelah diperhatikan, ibu anak itu sedang memasak sesuatu, namun masakannya tidak matang-matang sehingga anaknya tertidur dalam kelaparan.

Kemudian, Khalifah Umar Bin Khathab mengucapkan salam dan meminta izin untuk masuk. Wanita itu tidak tahu bahwa tamunya adalah Khalifah Umar Bin Khathab.

"Mengapa anakmu menangis, bu?", tanya Khalifah Umar Bin Khathab.

"Dia menangis karena sudah beberapa hari tidak makan, Tuan. Begitu pula dengan saya", jawab ibu itu.

"Lalu apa yang engkau masak dari tadi?" tanya Khalifah Umar Bin Khathab penasaran.

"Jika anak saya menangis karena lapar, saya akan berpura-pura memasak dengan memasukkan beberapa butir batu ke dalam periuk. Melihat saya memasak, maka anak saya akan diam sebentar dan megira saya memasak sesuatu.", jelas ibu itu kepada Khalifah Umar Bin Khathab.

"Mengapa engkau tidak mendatangi Khalifah dan menceritakan hal ini, Bu?" tanya Khalifah Umar Bin Khathab.

"Beliau Khalifah yang tidak mempedulikan rakyatnya, percuma saya mendatangi beliau. Mana mau beliau menerima saya", jawab ibu itu.
 
Mendengar jawaban tersebut, Khalifah Umar Bin Khathab tak kuasa menahan sedihnya. Kemudian Khalifah Umar Bin Khathab berpamitan keluar. Beliau menuju Baitul Mal dan mengambil beberapa karung gandum.

Dalam perjalanan menuju rumah ibu tersebut, sahabat berkata kepada beliau "Wahai Khalifah, berikan karung itu, biar aku yang memanggulnya untukmu". Khalifah Umar Bin Khathab berhenti dan bertanya pada sahabatnya, "Apakah engkau mau memanggul dosa-dosaku di akhirat nanti?".

Sesampainya di rumah ibu tersebut, Khalifah Umar Bin Khathab meminta izin untuk memasak sendiri gandum tersebut dan menghidangkan kepada mereka. Ibu dan anak itu senang sekali, dan memakan bubur gandum tersebut dengan lahapnya.

Khalifah Umar Bin Khathab telah berbuat adil dan menjalankan tugasnya sebagai pemimpin dengan baik. Ia bersedia melayani rakyatnya yang sedang kesusahan karena takut Allah SWT akan menghukumnya karena membiarkan rakyatnya kesusahan.

Tidak ada komentar: