Al-Baasith
Maha Memperluas / Melapangkan (The Expander / The Reliever)
"Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)" (Q.S. Al-Ra'ad[13]:26)
Sifat Allah Al-Baasith ini berlawanan dengan sifat Al-Qoobidh. Al-Baasith artinya Maha Melapangkan. Jika Allah sayang kepada hamba-Nya, Dia Maha Berkehendak untuk mempermudah dan melapangkan urusan hamba-Nya itu.
Ketika turun ayat "Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu" (Q.S. Al-Baqarah[2]:284), para sahabat menemui Rasulullah dan berkata, "Ya Rasulullah, kami telah dibebani berbagai amal yang dapat kami kerjakan seperti shalat, puasa, jihad, dan sedekah. Kami tidak sanggup mengamalkan ayat tersebut".
Rasulullah SAW bersabda, "Apakah kamu hendak mengatakan apa-apa yang telah dikatakan para Ahli Kitab terdahulu, yaitu 'kami mendengar, namun kami mendurhakainya?' Akan tetapi, katakanlah olehmu. 'Kami mendengar dan kami taat. Ampunilah kami. Ya Tuhan. Kepada Engkaulah tempat kembali'."
Setelah para sahabat menyadari kesalahannya, mereka mengatakan, "Kami mendengar dan kami taat. Ampunilah kami. Ya Tuhan. Kepada Engkaulah tempat kembali". Allah SWT tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Seseorang mendapat pahala dari kebaikan yang diusahakannya dan mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya.
Kita tidak boleh membantahperintah-Nya karena Allah SWT tidak akan membebani suatu perintah di luar kemampuan hamba-Nya. Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan kelapangan. Oleh karena itu, Allah SWT memiliki nama Al-Baasith, yaitu Maha Melapangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar