Halaman

18 Juli 2009

Hari Ke-19, Asma ke-19: Al-'Aliim

Al-'Aliim
Maha Mengetahui (The All Knowing)
"... Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (Q.S. Yusuf[12]:6)

Allah SWT Maha Mengetahui segala hal yang terjadi di alam semesta ini. Oleh karena itu, Allah SWT mempunyai sifat Al-'Aliim. Di mana pun kita bersembunyi, Allah SWT Maha Mengetahui keberadaan kita. Begitupun ketika berbohong. Allah SWT meminta hambanya untuk belajar, karena masih banyak kejadian di alam ini yang merupakan ilmu dari Allah SWT masih menjadi misteri bagi manusia.


Nabi Yusuf AS diberikan ilmu dari Allah SWT berupa kemampuannya untuk mengartikan mimpi. Ketika Nabi Yusuf AS berada di dalam penjara, Ia ditempatkan bersama dua orang pegawai kerajaan Mesir yang dituduh hendak membunuh raja. Suatu hari, dua orang itu menceritakan mimpinya kepada Nabi Yusuf AS.
"Wahai Yusuf, aku bermimpi sedang berada di kebun anggur dan memerasnya," kata pegawai pertama.
"Aku juga, semalam aku bermimpi membawa satu keranjang roti di atas kepalaku," kata pegawai kedua.

Nabi Yusuf terdiam dan memikirkan jawaban yang tepat.
"Wahai para pegawai kerajaan, aku ini adalah utusan Allah SWT. Sebelum aku menafsirkan mimpi kaian, kembalilah kepada Allah SWT dan menyembah-Nya."
Kemudian, Nabi Yusuf AS berkata kepada mereka,
"Kamu yang bermimpi sedang memeras anggur akan segera dilepaskan dari penjara. Sedangkan kamu yang bermimpi membawa keranjang roti, sebentar lagi akan dihukum mati."
Ternyata, tafsir mimpi Nabi Yusuf itu benar terjadi.

Nabi Yusuf AS telah mendapatkan ilmu dari Allah tentang hal yang gaib, sehingga bisa mengartikan mimpi kedua pegawai kerajaan tadi. Semua adalah petunjuk-Nya. Allah SWT Maha Mengetahui atas segala hal, baik yang tampak maupun yang tidak tampak.

Contoh yang lainnya adalah Firman Allah SWT pada Surat Ar-Rahmaan[55]:37
"Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilauan) minyak."
Ayat itu difirmankan kepada Nabi Muhammad SAW sekitar 1400 tahun yang lalu.
Baru di abad ini kita diperlihatkan kebenaran Allah SWT melalui bantuan teleskop Hubble, di mana terlihat ledakan bintang yang membentuk rupa bunga mawar merah.

Bagaimana mungkin 1400 tahun yang lalu manusia mengetahui bahwa langit dapat membelah menyerupai bunga mawar merah sedangkan di bunga mawar saja tidak tumbuh di gurun pasir? Dan saat itu manusia belum dapat melihat keanekaragaman benda angkasa. Itu semua karena Allah memiliki nama Al-'Aliim yang berarti Maha Mengetahui, sedangkan manusia berusaha untuk belajar dari kejadian alam untuk menjadi atau mencapai pengetahuan Allah SWT yang Maha Luas.

1 komentar:

nz mengatakan...

syukran bertemu dengan blog ini~