Halaman

19 Juli 2009

Hari Ke-20, Asma ke-20: Al-Qoobidh

Al-Qoobidh
Maha Mengendali / Menahan / Menyempitkan (The Constrictor)
"Siapakah yangmau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah) maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan" (Q.S. Al-Baqarah[2]:245)

Allah SWT yang berkehendak untuk meluaskan sesuatu, dan berkehendak pula untuk meyempitkan segala sesuatu.


Berikut ini adalah sekilas kisah Tsa'labah, semoga dapat dijadikan pelajaran bagi kita semua. Amien.
Ada seorang lelaki yang taat beribadah. Namun ia sangat miskin. Pada suatu hari, ia minta didoakan oleh Rasulullah SAW agar diberi kelapangan dalam mendapatkan rezeki. Setelah didoakan Rasulullah SAW, Tsa'labah mulai menjadi orang yang kaya raya. Binatang ternak yang dimilikinya cepat berkembang biak sehingga bertambah banyak. Tsa'labah pun semakin sibuk mengurus binatang ternaknya, sehingga tidak pernah lagi shalat berjamaah di masjid. Bahkan, ia pun menjadi sangat kikir dan tidak mau membayar zakat.

Setiap ada yang menagih zakat, Tsa'labah selalu menolaknya. Dia beralasan bahwa harta yang dimilikinya adalah hasil kerja kerasnya. Tsa'labah menjadi lupa bahwa harta yang dimilikinya adalah pemberian Allah SWT. Rasulullah SAW kecewa kapada Tsa'labah, demikian pula para sahabat. Kemudian Allah berkehendak mengambil kembali harta Tsa'labah. Satu persatu hewan ternaknya mati. Jika tidak mati, hewan ternaknya sakit. Dengan pasti harta Tsa'labah berkurang sampai akhirnya ia kembali miskin.

Allah SWT berkehendak menyempitkan siapa pun di antara makhluk-Nya. Oleh karena itu, kita tidak boleh lupa akan kewajiban kita, dan harus selalu mematuhi perintah-Nya.

Tidak ada komentar: