Halaman

03 September 2009

Hari Ke-66, Asma ke-66: Al-Wahiid

Al-Wahiid
Maha Tunggal (The Unique)
"Dan Ilah kamu adalah Ilah Yang Maha Esa; Tidak ada tuhan melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang" (Q.S. Al-Baqarah[2]:163)

Allah SWT memiliki nama Al-Wahiid yang berarti Maha Tunggal, tidak ada duanya. Alah tidak memiliki keturunan dan tidak pula menjadi keturunan siapa pun. Itulah mengapa Allah SWT mempunyai nama Al-Wahiid.

Mush'ab bin Umair adalah seorang pejuang dan pembela Islan yang tinggal di madinah. Didampingi sahabatnya yang bernama As'ad bin Zararah, ia pergi mengunjungi rumah-rumah dan tempat-tempat pertemuan rakyat untuk membacakan ayat-ayat Al-Qur'an.

Suatu hari, ketika ia sedang memberikan nasihat kepada orang-orang, ia ditangkap oleh Usaid bin Hudhair, kepala suku Kabilah Abdul Asyhal di Madinah. Usaid marah menyaksikan Mush'ab yang akan memengaruhi anak buahnya untuk masuk Islam. Melihat hal itu, orang-orang Islam yang duduk bersama Mush'ab merasa takut. Akan tetapi, Mush'ab tetap tenang.

Usaid berkata, "Apa maksud kalian datang ke kampung kami? Apakah hendak membodohi rakyat kami? Tinggalkan segera tempat ini!"

Dengan tenang Mush'ab berkata, "Kenapa engkau tidak duduk dan mendengarkan dulu? Aku hanya ingin menyampaikan bahwa Allah itu Maha Tunggal. Aku tidak memaksamu mengakuinya dan masuk Islam."

Setelah mendengar dan merenungkan ucapan Mush'ab itu, Usaid lalu berkata, "Alangkah indah dan benar ucapan itu. Apakah yang harus dilakukan oleh orang yang ingin masuk Islam?"

Kemudian, Mush'ab menjawab, "Hendaklah ia menyucikan diri, pakaian dan badannya, serta bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah." Akhirnya, Usaid mengucapkan kalimat syahadat dan memeluk Islam tanpa ada paksaan sedikit pun.

Tidak ada komentar: