Halaman

28 September 2009

Hari Ke-91, Asma ke-91: Adh-Dhaar

Adh-Dhaar
Maha Pemberi Derita (The Distreser)
"Katakanlah, 'Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan (keburukan) dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah.' Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukan(nya)" (Q.S. Yunus[10]:49)

Adh-Dhaar artinya Maha Pemberi Derita, Allah SWT akan memberikan derita kepada hamba-Nya yang tidak beriman dan tidak mencintai-Nya. Derita itu bisa terjadi di dunia atau di akhirat kelak sebagai balasan dari sikap buruk kita. Oleh karena itu, Allah mempunyai nama Adh-Dhaar.

Ibnu Sina, atau nama lengkapnya Abu Ali Al Husaini bin Abdullah Ibnu Sina adalah seorang dokter yang terkenal di seluruh dunia. Ia adalah seorang ilmuwan muslim yang terkenal baik di negeri Islam maupun di negeri barat. Di barat, ia dikenal dengan nama Acicenna.

Pada usia 16 tahun, ia telah membuka praktik pengobatan. Suatu hari, ia dipanggil ke istana oleh penguasa Bukhara yang sedang sakit. Telah banyak dokter yang mencoba mengobatinya, namun belum ada yang berhasil. Setelah diperiksa dan diobati oleh Ibnu Sina, penguasa Bukharah itu pun sembuh.

Keampuhan pengobatan Ibnu Sina telah dikenal di seluruh negeri. Ibnu Sina sangat percaya bahwa ketenangan dalam hidup di jalan Allah merupakan obat yang manjur untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Ibnu Sina sangat taat beribadah kepada Allah SWT. Setiap kali merasa kesulitan, ia akan pergi ke mesjid untuk berdiam diri, shalat dan berdzikir.

Sebagai seorang dokter, Ibnu Sina pernah membuat sebuah karya cemerlang yaitu kitab Qanun fi al-Tibb (Peraturan tentang Pengobatan), yang di dalamnya terdapat berbagai penjelasan tentang beragam penyakit dan daftar 760 macam obat serta cara menggunakannya. Tidak heran jika buku tersebut dijadikan buku wajib dalam ilmu kedokteran Barat selama enam abad lamanya.

Tidak ada komentar: