Halaman

23 September 2009

Hari Ke-86, Asma ke-86: Al-Muqsith

Al-Muqsith
Maha Menyeimbangkan / Adil (The Equitable)
"Allah menyatakan bahwasanya tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dab orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (Q.S. Ali-'Imran[3]:18)

Allah SWT Maha Adil. Maksudnya adalah Allah sangat adil dalam memberikan hukuman kepada hamba-Nya yang bersalah. Sebaliknya, jika hamba-Nya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, Allah SWT akan adil memberikan pahala. Itulah salah satu bentuk Maha Adilnya Allah SWT. Allah selalu memberi balasan sesuai dengan perbuatan hamba-Nya.

Khalifah Umar bin Khathab sangat adil dalam memimpin rakyatnya. Sebelum wafat, ia berpesan agar kepemimpinannya digantikan oleh enam orang yang telah mendapat ridha Rasulullah SAW ketika beliau akan wafat.

Mereka adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidilah, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqqash, dan ABdurrahman bi Auf. Umar juga berpesan kepada sahabatnya agar putranya yang bernama Abdullah, ikut menghadiri musyawarah pergantian dirinya tersebut. Akan tetapi, Abdullah tidak berhak dipilih. Kehadiran Abdullah hanya untuk berpendapat dan menyumbangkan saran. Selain itu, Umar berpesan agar selama sidang musyawarah hingga selesai, yang menjadi imam shalat adalah Shuhaib bin Sannan Arrumi.

Itulah pesan seorang khalifah yang adil dan bijaksana. Allah SWT Yang Maha Adil memang tidak pernah salah dalam memilih hamba-Nya untuk menjadi pemimpin yang adil dalam setiap urusan.

Tidak ada komentar: