Halaman

11 September 2009

Hari Ke-74, Asma ke-74: Al-Aakhir

Al-Aakhir
Maha Akhir (The Last)
"Dialah Yang Maha Awal dan Yang Akhir, Yang Maha Nyata dan Yang Maha Ghaib; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu" (Q.S. Al-Hadid[57]:3)

Arti Al-Aakhir adalah Maha Akhir. Maksudnya adalah Allah SWT tidak ada masa berakhirnya. Tidak seperti yang dialami semua makhluk-Nya. Keberadaan Allah itu kekal. Semua makhluk ada masa berakhirnya, yaitu akan mati. Sedangkan Allah abadi sepanjang masa.

Nabi Syu'aib adalah keturunan Nabi Ibrahim AS. Ia berasal dari Madyan, sebuah negeri yang sangat makmur. Meskipun hidup dalam kemakmuran, para penduduknya menyembah berhala dan tidak jujur dalam berdagang. Para pedagang di negeri Madyan selalu mengurangi timbangan mereka yang merugikan si pembeli.

Allah SWT mengutus Nabi Syu'aib untuk berdakwah kepada mereka. Siang dan malam, Nabi Syu'aib mengajak Kaum Madyan untuk menyembah Allah. Hanya beberapa orang yang mengikuti seruannya. Meskipun dimusuhi penduduk Madyan, Nabi Syu'aib tetap sabar berdakwah. Sebaliknya, penduduk Madyan tetap memilih hidup menjadi orang kafir. Mereka ingkar dengan perintah Allah yang disampaikan Nabi Syu'aib.

Sebagai hukuman karena sikap mereka, dalam sekejab, Allah memberikan bencana kepada penduduk Madyan. Negeri itu hancur terkena petir dan gempa bumi yang hebat. Penduduk Madyan yang kafir mati dalam keadaan dibenci Allah. Ketika makhluk ciptaan-Nya mati, Allah SWT tetap hidup dan kekal. Oleh karena itu, Allah memiliki nama Al-Aakhir yang berarti Maha Akhir atau abadi.

Tidak ada komentar: