Halaman

30 September 2009

Hari Ke-93, Asma ke-93: An-Nuur

An-Nuur
Maha Bercahaya (The Light)
"Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar..." (Q.S. An-Nur[24]:35)

An-Nuur artinya Yang Maha Bercahaya. Maksudnya adalah Allah SWT Yang Maha Bercahaya memberikan sinar atau cahaya hidayah ke dalam hati manusia.

Nabi Ibrahim AS sangat sedih melihat pekerjaan ayahnya, Azhar, sebagai pembuat patung berhala. Suatu hari, ia bertanya kepada ayahnya dengan lembut, "Ayah, pantaskah engkau menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya, aku melihat engkau dan para penduduk dalam kesesatan yang nyata."

Sejak muda, Nabi Ibrahim AS memang tidak mempercayai berhala sebagai tuhan. Ia sering memperhatikan alam, dan merenungi keberadaan Tuhan yang sesungguhnya. Suatu malam, ia melihat bintang dan meyakininya sebagai tuhan. Namun, saat pagi hari, bintang itu tenggelam.

Kemudian, ia melihat bulan, dan meyakini bahwa itulah tuhannya. Ternyata, bulan itu juga tenggelam. Esoknya, ia melihat matahari yang memiliki cahaya yang sangat terang mengalahkan bintang dan bulan. Ia pun percaya bahwa mataharilah tuhannya. Namun, lagi-lagi matahari itu terbenam.

Akhirnya, Nabi Ibrahim berkata, "Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan."

Ya, meskipun benda-benda langit bercahaya dengan terangnya, tetap saja tak mampu mengalahkan cahaya Allah SWT. Jika matahari sebagai ciptaan Allah saja bisa bersinar dengan terangnya maka bisa kita bayangkan cahaya yang dimiliki Penciptanya, Allah SWT? Oleh sebab itu, Allah memiliki nama indah, An-Nuur yang berarti Maha Bercahaya.

Tidak ada komentar: